Minggu, 29 Januari 2012

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
PENGANTAR REDAKSI
Kajian sejarah sejatinya adalah telaah tentang perikehidupan manusia dari berbagai aspek untuk kemudian di “ jemput ” makna-makna yang bersinar darinya. Sebagai kajian tentang perikehidupan, maka banyaklah yang dapat kita torehkan untuk boleh dijadikan i’tibar.
Redaktur kali ini menurunkan beberapa artikel yang merupakan gagasan dari penulisnya agar dapat di implementasikan dalam dunia akademik maupun dunia sosial. Flores menorehkan tentang Ke Bhinekaan sebagai pilar Nasionalisme. Semangat nasionalisme pada era global ini memang sedang mendapat tantangan. Agar kita kuat dalam menghadapinya perlu penguatan intelekttualitas dari perspektif pendidikan. Oleh karena itu M. T. Sihite mencoba berhijrah ke masa lalu dengan menelusuri pendidikan Taman Siswa di Sumatera Timur. Pendidikan yang dibangun sejak zaman ke “ duluan (pinjam istilah Sujatmoko)” itu merupakan salah satu usaha anak negeri ini untuk membangun identitas. Cara lain adalah dengan membangun jaringan ekonomi politik. Agar identitas ke”diri”-an semakin kuat. Yushar menelusuri pembangunan jaringan ekonomi politik itu dalam perspektif historik lokal dengan menampilkan Pagurawan Batubara Abad 19. Aktifitas masyarakat lokal di perkuat dengan ulasan Richa – Lukitaningsih dalam tampilan budaya pra agama besar dari Deli Hulu. Ramuan ini semakin pariatif dengan tampilan bahasan Ponirin tentang penulisan sejarah yang masih berkutat dalam penguatan identitas antara nasionalisme dan Patriotisme. Tappil menuntaskan  degan penulisan sejarah kita yang masih bergantung pada gaya penulisan asing sehingga polemik ilmiah tentang kesejarahaan tetap menjadi wacana.
Redaktur kali ini menampilkan tulisan ini untuk sama-sama ditelaah menjadi pembelajaran bagi kita. Sekecil apapun ide-ide itu, ia tetaplah gagasan yang perlu ditindak lanjuti. Terima kasih Selamat Membaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar